KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan curahan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yang berjudul Penulisan Karya Ilmiah II.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini tidak akan mendapatkan hasil yang baik tanpa adanya bimbingan,
bantuan, saran serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Muharrina Harahap
selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia, orang tua yang telah menyemangati penulis serta teman-teman seperjuangan yang telah
banyak memberikan masukan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna, karena
keterbatasan sarana buku-buku serta sumber dari media lain yang bisa mendukung
terciptanya makalah ini. Oleh sebab
itu, penulis berharap kepada
pembaca dapat memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah
untuk ke depannya. Penulis mohon kepada para membaca agar memakluminya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya. Terimakasih.
Medan, Mei 2013
Kelompok X
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
..................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah ............................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3
2.1 Karya Ilmiah ........................................................................ 3
2.1.1
Pengertian Karya Ilmiah ............................................. 3
2.1.2
Tujuan Penulisan Karya Ilmiah .................................. 3
2.1.3
Manfaat Penulisan Karya Ilmiah ................................ 4
2.2 Sistematika
Penulisan Kerangka Makalah ........................... 4
2.3 Penulisan
Makalah ............................................................... 5
2.3.1
Penulisan Pendahuluan ............................................... 6
2.3.2
Kajian Teoritis dan Metodelogi Penulisan ................. 7
2.3.3
Penulisan Pembahasan ................................................ 8
2.3.4
Penulisan Penutup ...................................................... 9
2.4 Enumerasi ............................................................................ 10
2.5 Penulisan Kutipan ............................................................... 11
2.6 Penulisan Daftar Pustaka .................................................... 14
2.7 Revisi ................................................................................... 18
BAB III. PENUTUP
.................................................................................. 19
3.1
Kesimpulan .......................................................................... 19
3.2 Saran .................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sesuai dengan
penjelasan kelompok sebelumnya, yaitu karya ilmiah adalah karangan atau tulisan
yang disusun dengan metode ilmiah, yakni metode yang didasarkan pada cara
bagaimana kita berpikir secara sistematis dan logis. Masalah-masalah yang
disajikan di dalam karya ilmiah adalah masalah-masalah yang objektif dan
faktual.
Pada
pembahasan sebelumnya juga telah diuraikan bagaimana penyusunan kerangka makalah.
Kerangka makalah dapat juga disebut dengan rancang
bangun makalah. Menyusun kerangka berarti memecahkan tema ke dalam
gagasan-gagasan.
Penyusunan
kerangka makalah dibedakan dalam tiga bagian, yaitu :
1. penulisan pendahuluan,
2. penulisan pembahasan, dan
3. penulisan penutup.
Penjelasan
lebih lanjut tentang penulisan makalah atau karya ilmiah ini akan dibahas pada
bab selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana bentuk penyusunan kerangka makalah?
2. Bagaimana cara menulis makalah?
3. Apakah pengertian dari enumerasi dan
bagaimana cara penggunaannya?
4. Bagaimana cara menulis sebuah kutipan pada
makalah atau karya ilmiah?
5. Bagaimana cara menulis daftar rujukan pada
makalah atau karya ilmiah?
6. Bagaimana cara merevisi sebuah makalah
atau karya ilmiah yang sudah dibuat?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui bagaimana bentuk
penyusunan kerangka makalah.
2. Dapat mengetahui bagaimana cara menulis makalah.
3. Dapat mengetahui pengertian dari enumerasi
dan bagaimana cara penggunaannya.
4. Dapat mengetahui bagaimana cara menulis
sebuah kutipan pada makalah atau karya ilmiah.
5. Dapat mengetahui bagaimana cara menulis
daftar rujukan pada makalah atau karya ilmiah.
6. Dapat mengetahui bagaimana cara merevisi
makalah atau karya ilmiah yang sudah dibuat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karya
Ilmiah
2.1.1 Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah atau scientific paper
adalah laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada beberapa jenis karya ilmiah, antara lain
laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Di Perguruan Tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa
dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian
berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang
ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah
mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh
para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum
ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan
menyusun laporan penelitian.
2.1.2 Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan
karya ilmiah ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
a.
Sebagai wahana melatih mengungkapkan
pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis
dan metodologis.
b.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan
mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga
mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah menyelesaikan studinya.
c.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu
diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan
masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
d.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah
yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk
karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan
dari jurusannya.
e.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan
penelitian.
2.1.3 Manfaat Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan
karya ilmiah ini memiliki beberapa manfaat bagi penulis yaitu sebagai berikut.
a.
Melatih untuk mengembangkan keterampilan
membaca yang efektif.
b.
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan
dari berbagai sumber.
c.
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
d.
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara
jelas dan sistematis.
e.
Memperoleh kepuasan intelektual.
f.
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
g.
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan
untuk penelitian selanjutnya.
2.2 Sistematika
Penulisan Kerangka Makalah
Untuk menghasilkan
sebuah karya ilmiah atau makalah yang uraiannya logis dan sistematis, maka kerangkanya
harus logis, sistematis, dan konsisten. Berikut merupakan contoh kerangka karya
ilmiah atau makalah.
JUDUL/COVER
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN
METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian Teoretis
B. Kerangka Berpikir
C. Metodologi Penulisan
BAB III PEMBAHASAN (judul
sesuai topik masalah yang dibahas)
A. Deskripsi Kasus
B. Analisis Kasus
BAB IV KESIMPULAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
2.3 Penulisan Makalah
Berdasarkan
uraian penyusunan kerangka makalah yang
sudah diberikan di atas, penulisan
makalah dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu penulisan pendahuluan, kajian teoretis, penulisan pembahasan,
dan penulisan penutup. Untuk lebih
memahami bagaimana cara penulisan makalah dapat dilihat pada penjelasan berikut
ini.
2.3.1 Penulisan Pendahuluan
Selain
untuk menarik perhatian pembaca atau peserta diskusi, penulisan pendahuluan
bertujuan untuk memusatkan perhatian pembaca atau peserta diskusi kepada
masalah yang akan dibahas dan menunjukan dasar pembahasan atau penganalisisannya.
Untuk
mencapai
tujuan tersebut,
hal-hal yang biasa
ditulis atau yang diuraikan
pada bagian pendahuluan makalah adalah sebagai berikut.
(1)
Fenomena yang melatarbelakangi munculnya
masalah
Fenomena adalah realita atau hal
yang dapat disaksikan dan dapat diterapkan serta dinilai secara ilmiah.
Fenomena itu dapat diketahui penulis melalui pengamatan yang dilakukannya dan
dapat pula melalui membaca sumber tertulis seperti buku, majalah, deskripsi
fenomena yang diketahui melalui pengamatan (dinyatakan
sebagai hasil pengamatan),
fenomena yang diketahui melalui membaca sumber tertulis (deskripsi fenomena itu harus dikutip).
(2)
Pentingnya masalah
Selain mengemukakan pentingnya
masalah, perlu juga diuraikan secara singkat efek
negatif yang akan ditimbulkan masalah itu apabila tidak dibahas untuk
mendapatkan penyelesaiannya.
(3)
Rumusan masalah
Masalah dapat dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan. Di dalam hal perumusan ini, kebanyakan
penulis mengunakan dalam bentuk pertanyaan. Hal ini dikarenakan rumusan masalah
berbentuk pertanyaan
dianggap lebih kuat mengarahkan pikiran
penulis agar terfokus untuk memberikan jawaban terhadap rumusan masalah selama
proses penulisan pembahasan berlangsung. Jadi, hal ini dapat membantu penulis agar terhindar
dari penyajian pikiran, ide,
atau opini yang mengambang dalam melakukan pembahasan (pengkajian) masalah. Kata tanya yang
biasa digunakan dalam perumusan masalah antara lain apakah, adakah, bagaimana, dan sebagainya.
(4)
Teori, pandangan, dan sikap
Hal ini diuraikan secara singkat jika memang penulis akan menggunakan
suatu teori, pandangan atau suatu sikap sebagai landasan dalam menyoroti suatu masalah.
(5)
Penulisan
istilah
Jika
ada istilah khusus atau
istilah yang belum dikenal secara
umum, maka yang akan digunakan dalam penulisan
makalah, lebih lebih dalam penulisan pembahasan ini, pengertian istilah itu harus
dijelaskan secara singkat.
Panjangnya pendahuluan atau banyaknya paragraf di dalam pendahuluan bergantung pada banyaknya hal yang akan
dikemukakan. Cara terbaik untuk menentukan panjangnya pendahuluan adalah dengan
menetapkan banyaknya uraian masing-masing hal di atas.
2.3.2 Kajian
Teoritis dan Metodelogi Penulisan
Kajian Teoretis merupakan pemaparan beberapa
teori ilmiah dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu dan relevan dengan pokok masalah. Setiap teori yang dikutip harus disertai penjelasan dan komentar penulis tentang
kaitan teori tersebut dangan masalah. Sedangkan pada akhir dari semua teori-teori yang dikutip, penulis harus memunculkan sebuah kesimpulan terkait
dengan permasalahan.
Argumentasi penulis yang didasari pada
teori-teori ilmiah yang telah dikemukakan di muka. Penulis harus menjelaskan suatu alur kerja atau saling keterkaitan antar indikator dengan permasalahan
yang dibahas. Penulis dapat untuk mengungkapkannya
dengan menggunakan bantuan skema atau bagan penjelasan.
Metode Penulisan dalam sebuah makalah atau karya ilmiah dapat
diperlihatkan sebagai berikut.
1.
Tempat dan waktu
Dijelaskan
tempat/lokasi observasi dengan menyebutkan nama perusahaan serta alamatnya, kemudian sebutkan waktu observasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan
oleh masing-masing program studi.
2.
Metode
a. Sebutkan nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif analisis).
b. Teknik pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi, menggunakan kuesioner).
c. Teknik analisis data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus keuangan, atau model analisis)
2.3.3 Penulisan
Pembahasan
Penulisan
pembahasan
bertujuan untuk menemukan atau memperoleh jawaban yang jelas dan yang logis terhadap masalah atau pertanyaan
yang harus dijawab dalam makalah itu. Pembahasan setiap butir gagasan upaya
pemberiaan jawaban terhadap masalah harus ditulis pada bagian ini. Penulisan
pembahasan harus dilakukan secara sistematis.
Oleh
karena itu, bagian
pembahasan ini masih dapat dibagi atas beberapa bagian atau butir pembicaran
sesuai dengan keperluannya (menurut rumusan
masalah) atau sesuai dengan banyaknya gagasan sebagai hasil pemecahan tema yang
telah dilakukan pada waktu penyusunan kerangka makalah. Akan tetapi, uraian setiap bagian harus dapat
menunjukkan hubungan yang baik dengan bagian lainnya, yang terdahulu harus dapat berfungsi
sebagai dasar bagian berikutnya atau yang berikutnya sebagai klimaks bagian
terdahulu. Setiap
bagian harus merupakan suatu kesatuan, tetapi bukan kesatuan tertutup, melainkan kesatuan terbuka
yang memberikan alternatif hubungan organik ke belakang dan ke depan.
Di dalam pembahasan masalah,
penulis harus menggunakan data yang relevan, yang
bersumber dari buku-buku
yang dijadikan sebagai
bahan rujukan. Data itu dapat berupa
fakta, ide, opini, atau pernyataan (lazim
disebut kutipan).
Bila
diperlukan data yang diperoleh melalui
observasi, wawancara, atau
penelitian di lapangan juga dapat digunakan dalam pembahasan ini.
Tujuan penggunaan data dalam pembahasan
masalah adalah untuk
mendukung atau memperjelas argumen, posisi,
atau opini penulis dalam pembahasan masalah. Selain itu, data dapat digunakan
sebagai dasar penarikan kesimpulan yang mendukung suatu ide dan ide itu dianggap
sebagai ide atau opini milik
penulis makalah.
2.3.4 Penulisan
Penutup
Penulisan
penutup bertujuan untuk memberikan
simpulan dan saran. Simpulan
merupakan gambaran ringkas hasil pembahasan. Hal ini berarti bahwa simpulan merupakan
pernyataan-pernyataan umum yang diturunkan dari uraian setiap butir pembicaraan
yang terdapat pada bagian pembahasan.
Saran
merupakan permintaan yang bertujuan
untuk mengatasi atau menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hasil
pembahasan. Saran adalah permintaan atau anjuran yang mungkin atau praktis
dilakukan.
Cara menulis simpulan dalam penulisan
makalah dapat ditulis dengan dua cara. Pertama, simpulan ditulis dengan
menulis pernyataan-pernyataan umum yang ditarik dari setiap uraian butir
pembicaraan yang terdapat pada bagian pembahasan dengan suatu sistem penomoran. Kedua, simpulan ditulis dengan merumuskan hasil
pembahasan yang berkaitan dengan masalah yang digarap secara ringkas dan
cermat dalam suatu paragraf atau lebih.
Pernyataan-pernyataan
dalam simpulan harus
objektif. Oleh karena itu, modalitas
dan ajektivitas yang dapat menyebabkan kesubjektifan pernyataan seperti mungkin, pasti, barangkali, kiranya,
tampaknya, sekuat-kuatnya, tinggi sekali, dan sebagainya sebaiknya dihindari.
Saran
ditulis berdasarkan simpulan yang telah dirumuskan. Hal ini berarti bahwa saran yang tidak
berkaitan dengan hasil pembahasan, tidak ditulis pada bagian ini. Rumusan
kalimat saran biasanya ditandai dengan penggunaan kata hendaknya,harus,sebaliknya, dan sebagainya.
2.4 Enumerasi
Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir
pembicaraan dalam penulisan makalah. Tata
cara penomoran dapat ditulis
dengan bermacam-macam cara. Di bawah ini diperlihatkan contoh tata cara penomoran dalam
sistematika penulisan makalah.
JUDUL
Oleh………
1.
Pendahuluan
2.
Pembahasan
3.
Penutup
|
JUDUL
Oleh……..
A.
Pendahuluan
B.
Pembahasan
C.
Penutup
|
JUDUL
Oleh……..
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
|
JUDUL
Oleh……..
1.
Pendahuluan
2.
………………….
3.
………………….
4.
………………….
5.
Penutup
|
JUDUL
Oleh……..
1.
Pendahuluan
2. .............................
2.1
………………….
2.2
………………….
3.
..………………...
4.
Penutup
|
JUDUL
Oleh………
A. PENDAHULUAN
B.
……………..
C.
……………..
D.
……………...
E. PENUTUP
|
Penomoran
butir-butir pembicaraan
dalam setiap gambar sistematika makalah di atas dapat diketahui bahwa tata cara
penomoran dalam penulisan makalah menyangkut penentuan tanda untuk menunjukkan
urutan butir-butir pembicaraan. Tanda-tanda
itu dapat berupa bermacam-macam, yaitu angka (angka arab atau angka romawi), huruf (huruf kapital dan huruf kecil), besarnya huruf kapital (harus
lebih kecil dari huruf kapital
yang digunakan untuk penulisan judul), dan sebagainya.
Selain itu,
tata cara penomoran itu menyangkut penentuan cara mengurai bagian pembahasan.
Penulisan harus menentukan apakah butir-butir pembicaraan bagian pembahasan
ditunjukkan dengan penomoran-penomoran atau ditunjukkan dengan menggunakan
unsur bahasa sebagai penanda seperti kata pertama,
kedua, ketiga, lebih lanjut, akhirnya, sebaliknya, dan sebagainya.
2.5 Penulisan Kutipan
Kutipan
adalah fakta, ide, opini atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis maupun karya
ilmiah. Ini berarti bahwa semua kutipan, baik berupa fakta, ide, opini, maupun
pernyataan, yang terdapat dalam suatu karya ilmiah, bukan milik penulis itu
sendiri.
Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung. Kutipan langsung adalah
peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber aslinya. Kutipan yang tidak lebih dari tiga baris diketik dua spasi dengan
cara memberikan tanda petik di antara teks yang dikutip dan diberi
nomor kutipan. Kutipan yang menggunakan
istilah atau bahasa asing dicetak miring dan diberi nomor, kutipan
ini dapat dilihat pada contoh berikut :
Menurut Hawkins, Best dan Cooney mengemukakan
pengertian sikap bahwa :“Attitude is an enduring organizational, emotional, perceptual an cognitive process
with respect to some aspect environmental (Sikap adalah suatu
organisasi yang bertahan lama dari motivasi, emosi, persepsi, dan proses kognitif dengan menghargai beberapa
aspek lingkungan)”1.
Sedangkan kutipan lebih dari tiga baris diketik satu spasi dan ditempatkan
dalam alinea tersendiri.
Sedangkan kutipan tidak langsung adalah peneliti menggambarkan suatu teori berdasarkan sumber kutipan.
Penulisan kutipan
makalah digunakan dalam penulisan pendahuluan dan penulisan pembahasan. Penulisan pendahuluan biasanya digunakan
untuk mengurangi fenomena, pentingnya masalah, teori atau pandangan yang
digunakan, dan istilah khusus. Pada
pembahasan,
kutipan digunakan
untuk mendukung argumen atau opini penulis dalam membahas masalah.
Ada beberapa kata
tertentu dalam penulisan kutipan, antara lain menyatakan, menerangkan, mengemukakan, berpendapat, melaporkan,
menyarankan, dan sebagainya. Apabila
penulis menilai bahwa kutipan itu merupakan suatu pernyataan penulis sumber buku, maka kata yang digunakan
adalah menyatakan. Kata menerangkan dan mengemukakan biasa dugunakan apabila kutipan itu merupakan
ekspositoris. Bila kutipan itu dinilai sebagai opini penulis sumber buku, kata berpendapat dapat digunakan. Jika kutipan itu hasil penelitian yang
dilaporkan peneliti, kata melaporkan
dapat digunakan. Kemudian, kata menyarankan,
dogunakan apabila
kutipan itu merupakan saran dari penulisnya. Untuk
memperjelas informasi di atas,
berikut ini diberikan contoh penulisan kutipan.
a)
Danim (2006:139) menyatakan, “kemampuaan
sekolah dibidang penganggaran hanya salah satu aspek dari persoalan manajemen
pendidikan dan pelatihan kita, terrmasuk kegiatan penelitian dan pengembangan.”
b)
Jefkins (1996) berpendapat, “surat kabar
tidak harus mewakili kelas, polotik, agama, etnis dan bahasa akan tetapi
majalah biasanya mewakili tiap-tiap minat khusu tertentu.”
Apabila penulis sebuah sumber kutipan dua orang, kedua nama
keluarga penulis ikut sebagai tanda. Akan tetapi, jika penulisnya lebih dari dua orang
yang ikut sebagai tanda kutipan, hanya nama keluarga penulis pertama dengan
diikuti singkatan dkk, yang
kepanjangannya dan kawan-kawan. Perhatikan
contoh dibawah ini.
a)
Jones dan Salesbury (1989:25)
menyatakan, “kebutuhan dan harapan masyarakant akan mutu pelayanan pendidikan
yang baik tampaknya menjadi factor pemicu utama inovasi manajemen pendidikan.”
b)
Saylor, dkk (1981:98) menyatakan,
“pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditembuh
merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan
praktik pendidikan.”
Penulisan sumber
kutipan yang dicantumkan dalam teks dapat dibagi atas dua bentuk, yakni bentuk
integral dan nonintegral. Penulisan sumber kutipan dikatakan berbentuk integral
apabila penulis yang pendapat atau idenya dikutip menyatu dengan teks.
Sedangkan penulisan sumber kutipan yang berbentuk non integral adalah penulisan
kutipan yang penulisannya tidak menyatu dengan teksnya. Perhatikanlah contoh
yang di bawah ini.
1.
Kutipan integral
a)
Effendy (1997:32) menyatakan, “strategi
pada hakikatnya adalah perencanaan dan managemen untuk mencapai suatu tujuan.”
b)
Strategi diiartikan Effendy (1996)
dengan perencanaan dan managemen untuk mecapai suatu tujuan.
2.
Kutipan nonintegral
a)
Di
dalam
suatu komunitas, pelanggaran terhadap cita rasa yang baik dapat membangkitkan
emosi yang lebih besar dibandingkan suatu pelanggaran terhadap kecerdasan
(Rivers dan Mathewa, (1994:90)).
b)
Usaha periklanan bisa ditunjang oleh
kegiatan humas (Jefkins, 1996)
Konsistensi penulisan
kutipan dalam penulisan sebuah makalah harus diwujudkan. Oleh karena itu, dalam rangka penulisan
sebuah makalah penulis harus menetapkan salah satu ketentuan untuk ditaati di antara dua ketentuan berikut.
1)
Kalau nomor halaman buku rujukan ( buku
acuan ) ikut dijadikan sebagai tanda kutipan, maka setiap kali menulis kutipan
mulai dari awal sampai akhir proses penulisan makalah nomor halaman buku
rujukan tetap dujadikan sebagai salah satu tanda.
2)
Kalau nomor halaman buku rujukan ( buku
acuan ) tidak ikut dijadikan sebagai
tanda kutipan, maka setiap kali menulis kutipan mulai dari awal sampai akhir
proses penulisan makalah nomor halaman buku rujukan tetap dujadikan sebagai
salah satu tanda. Jadi cukup nama kelurga pengarang dan tahun terbit rujukan
sebagai tanda.
2.6 Penulisan Daftar Rujukan
dan Pustaka
Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian
karya tulis, tempat sejumlah rujukan didaftarkan, yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan.
Kedua istilah itu mempunyai konsep yang berbeda. Daftar pustaka (bibliografi) adalah sejumlah rujukan yang
menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung (tidak
dikutip). Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan
dalam penulisan sebuah karya tulis.
Di dalam penulisan makalah, termasuk penulisan artikel
ilmiah, rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi sumber
kutipan. Oleh karena itu, bagian makalah
yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah rujukan, lebih tepat diberi nama daftar rujukan.
Cara menulis daftar rujukan adalah sebagai berikut.
1)
Nama penulis ditulis tanpa gelar.
2)
Identitas setiap buku rujukan diketik
satu spasi dan jarak dua spasi untuk buku.
3)
Buku-buku rujukan didaftarkan secara
alpabetis dan tidak diberi nomor urut.
4)
Urutan identitas setiap buku dalam
penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut.
a)
Nama penulis (tanpa gelar). Tahun
terbit. Judul buku. Nama kota tempat penerbitan: Nama penerbit. Dalam hal ini, judul
buku harus digaris bawahi atau dicetak dengan miring.
b)
Penulisan nama keluarga mendahului
penulisan nama diri penulis dan dipisahkan dengan tanda koma.
c)
Apabila
buku
ini ditulis oleh dua orang penulis, disisipkan kata dan diantara dikedua nama penulis.
d)
Apabila
buku ini ditulis lebih dari dua orang yang ditulis hanya nama penulis pertama
dengan menambahkan singkatan dkk,
dibelakangnya.
Untuk menjelaskan
petunjuk itu, berikut ini diberikan contoh penulisan daftar rujukan.
DAFTAR
RUJUKAN
Birn, R. 1993. Effective
Use of Market Reasearch. London: Kogan Page.
Roman, K. dan Maas, Jane. 1992. The New How to Advertise. London: Kogan Page.
Webb, J.R. 1993. Understanding
& Designing Marketing Research. London: Harcourt Brave Jovanich.
Setelah kita memahami apa itu rujukan, sekarang akan
dijelaskan apa yang dimaksud dengan daftar
pustaka. Berikut akan dijelaskan mengenai bagaimana menulis daftar pustaka.
Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
1. Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya
(tempat, penerbit dan tahun)
2. Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya
tetapi juga huruf kedua dan
seterusnya.
3. Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka
adalah dua spasi.
4. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada
garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan
baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.
5. Penulisan nama
pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya. Untuk dua atau tiga pengarang, nama
pengarang kedua dan ketiga tidak perlu dibalik.
6. Penulisan nama
pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya (tidak diindeks).
7. Jika nama pengarang
sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar pustaka disusun menurut urutan waktu
(tahun).
8. Nama pengarang sama,
judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14 ketukan
9. Sama sekali tidak
boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca dan tidak boleh mencantumkan
gelar.
11. Dalam daftar
pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah yang diberi garis bawah atau ditebalkan
adalah nama majalah/korannya yang menerbitkan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh penulisan daftar pustaka.
1)
Buku
a. Satu Pengarang
Turabian, Kate L. 1980. A Manual for Writers of Term
Papers, Theses, and Dissertations. Chicago: University of Chicago Press.
b. Dua Pengarang
Kennedy, Ralph Dale dan Stewart Y.
McMullen. 1973. Financial Statement: Form, Análisis and Interpretation. Petaling Jaya: Irwin Book Company.
c. Tiga Pengarang
Jahoda, Marie, Morton Deutsch, dan
Stuart W. Cook. 1951. Research Methods in Social Relation. New Cork: Dryden Press.
d. Lebih Dari Tiga
Pengarang
Selltiz, Claire, et al. 1959. Research Methods in Social Relations. New Cork: Holt,
Rinehart & Winston.
e. Tanpa Pengarang
Author’s Guide. Englewood, Cliffs,
N.J.: Prentice Hall. Inc., 1975.
Scientific Method in Business. Collage Park: University of Maryland, 1973.
2)
Buku Berjilid/Berseri
Edwards, James D., et al. 1967. Accounting: A Programmed Text. Vol. I. Homewood,
Illinois: Richards D. Irwin,
Inc.
Suhardi Sigit. 1968. Azas-Azas Accounting. Bagian Pertama. Yogyakarta: Fa. Sarjana.
3)
Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan
Booth, Anne, dan Meter McCawley. 1982. Ekonomi Orde Baru. Suntingan Sujarwadi. Jakarta: LP3ES.
4)
Buku Dengan Edisi Bukan Edisi Pertama
Djarwanto Ps. 1985. Statistik
Nonparametrik. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
5)
Jurnal/Penerbitan
Rahardjo, M. Dawam. “Dunia Bisnis di Persimpangan
Jalan”, Prisma. Juli 1983, 7, hal. 1-12.
6)
Artikel
dalam Eksiklopedia
Banta, Richard E. “New Harmony”,Encyclopedia
Britanica (1968 ed.), vol. 16, p. 305
Morris, Edward Parmelle. “The Latin
Language”, The Encyclopedia Americana(1936 ed.), vol. 17, pp. 47 – 48.
7)
Internet
Spiszer, John M. Leadership and
Combat Motivation: The Critical Task. 1999.
2.7 Revisi
Jika
konsep karya ilmiah sudah selesai, maka konsep perlu dibaca kembali. Mungkin konsep itu perlu direvisi,
dikurangi atau kalau perlu diperluas. Sebenarnya revisi ini sudah juga
dilakukan pada tahap penulisan langsung.
Namun, setelah konsep tulisan selesai ditulis, revisi secara menyeluruh
dilakukan sebelum ditulis atau diketik kembali.
Oleh
karena itu, pada tahap ini penulis meneliti konsep atau naskah karya ilmiahnya
secara menyeluruh tentang sistematika, ejaan, penggunaan bahasa (pemilihan
kata, kalimat, dan paragraf), kutipan rujukan, dan sebagainya. Jika semuanya
telah memenuhi persyaratan, sudah selesailah karya ilmiah itu. Jika karya
ilmiah itu jenis makalah, maka konsepnya sudah dapat diketik dan diajukan agar dapat
dipublikasikan melalui media cetak, seminar, konvensi, diskusi panel dan
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Makalah
memiliki tiga bagian penting, yaitu penulisan pendahuluan, penulisan pembahasan
dan penulisan penutup.
Enumerasi merupakan
tata cara penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulisan makalah.
Penulisan kutipan
biasanya digunakan dalam penulisan pendahuluan dan pembahasan. Ada beberapa
kata tertentu sering digunakan dalam penulisan kutipan, antara lain menyatakan, menerangkan, mengemukakan,
berpendapat, melaporkan, menyarankan,
dan sebagainya. Penulisan sumber kutipan yang dicantumkan dalam teks dapat
dibagi atas dua bentuk, yakni bentuk integral dan nonintegral.
Revisi merupakan tahap
perbaikan karya ilmiah setelah karya ilmiah tersebut selesai, pada tahap ini
penulis kembali meneliti konsep atau naskah karya ilmiahnya secara menyeluruh
tentang sistematika, ejaan, penggunaan bahasa, kutipan rujukan, dan sebagainya.
Jika semuanya telah memenuhi persyaratan penulisan karya ilmiah, maka
selesailah karya ilmiah tersebut.
3.2 SARAN
Di dalam penyusunan makalah ini mungkin ada banyak hal yang kurang berkenan di
hati pembaca. Jadi untuk menyempurnakan makalah ini, penulis mohon
kepada pembaca untuk sudi kiranya memberikan kritik maupun saran yang dapat
membangun dan memberikan arahan yang lebih baik untuk perbaikan makalah ini ke
depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Barus, S., dkk. 2013. Bahasa Indonesia
Pengembang Kepribadian. Medan: Penerbit Universitas Negeri Medan.
Indriati,
Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah.
Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jafar, Apep. 2013. “Sistematika Penulisan Karya Ilmiah” dalam http://apepjafar.blogspot.com/2013/01/sistematika-penulisan-karya-ilmiah_4.html. (Diakses pada hari Sabtu tanggal 11 Mei
2013 pukul 14.40)
Kosasih, E. dkk. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta Timur: Penerbit Nobel
Edumedia.
Napitupulu, D. 2000. Pemakaian Diksi
Dalam Karya Ilmiah. Medan: Penerbit Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas
Negeri Medan.
Wardani,
I.G.A.K., dkk. 2008. Teknik
Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah. (Diakses pada hari Sabtu
tanggal 11 Mei 2013 pukul 14.37 WIB)
0 comments:
Post a Comment