Tuesday 14 May 2013

Kelompok X


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan curahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yang berjudul Penulisan Karya Ilmiah II.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak akan mendapatkan hasil yang baik tanpa adanya bimbingan, bantuan, saran serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Muharrina Harahap selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia, orang tua yang telah menyemangati penulis serta teman-teman seperjuangan yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna, karena keterbatasan sarana buku-buku serta sumber dari media lain yang bisa mendukung terciptanya makalah ini. Oleh sebab itu, penulis berharap kepada pembaca dapat memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah untuk ke depannya. Penulis mohon kepada para membaca agar memakluminya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Terimakasih.  

                                                                                         Medan,      Mei 2013
                                                                                      
                                                                                                      Kelompok X


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................          i
DAFTAR ISI ..............................................................................................         ii
BAB I      PENDAHULUAN .....................................................................         1
                 1.1   Latar Belakang ....................................................................         1
                 1.2   Rumusan Masalah ...............................................................         1
                 1.3   Tujuan .................................................................................         2
BAB II    PEMBAHASAN ........................................................................         3
                 2.1 Karya Ilmiah ........................................................................         3
                        2.1.1 Pengertian Karya Ilmiah .............................................         3
                        2.1.2 Tujuan Penulisan Karya Ilmiah ..................................         3
                        2.1.3 Manfaat Penulisan Karya Ilmiah ................................         4
                 2.2  Sistematika Penulisan Kerangka Makalah ...........................         4
                 2.3  Penulisan Makalah ...............................................................         5
                        2.3.1 Penulisan Pendahuluan ...............................................         6
                        2.3.2 Kajian Teoritis dan Metodelogi Penulisan .................         7
                        2.3.3 Penulisan Pembahasan ................................................         8
                        2.3.4 Penulisan Penutup ......................................................         9
                 2.4  Enumerasi ............................................................................        10
                 2.5  Penulisan Kutipan ...............................................................        11
                 2.6  Penulisan Daftar Pustaka ....................................................        14
                 2.7  Revisi ...................................................................................        18
BAB III.  PENUTUP ..................................................................................        19
3.1     Kesimpulan ..........................................................................        19
3.2   Saran ....................................................................................        19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................        20


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Sesuai dengan penjelasan kelompok sebelumnya, yaitu karya ilmiah adalah karangan atau tulisan yang disusun dengan metode ilmiah, yakni metode yang didasarkan pada cara bagaimana kita berpikir secara sistematis dan logis. Masalah-masalah yang disajikan di dalam karya ilmiah adalah masalah-masalah yang objektif dan faktual.
Pada pembahasan sebelumnya juga telah diuraikan bagaimana penyusunan kerangka makalah. Kerangka makalah dapat juga disebut dengan rancang bangun makalah. Menyusun kerangka berarti memecahkan tema ke dalam gagasan-gagasan.
Penyusunan kerangka makalah dibedakan dalam tiga bagian, yaitu :
1.    penulisan pendahuluan,
2.    penulisan pembahasan, dan
3.    penulisan penutup.
Penjelasan lebih lanjut tentang penulisan makalah atau karya ilmiah ini akan dibahas pada bab selanjutnya.

1.2    Rumusan Masalah       
              Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.    Bagaimana bentuk penyusunan kerangka makalah?
2.    Bagaimana cara menulis makalah?
3.    Apakah pengertian dari enumerasi dan bagaimana cara penggunaannya?
4.    Bagaimana cara menulis sebuah kutipan pada makalah atau karya ilmiah?
5.    Bagaimana cara menulis daftar rujukan pada makalah atau karya ilmiah?
6.    Bagaimana cara merevisi sebuah makalah atau karya ilmiah yang sudah dibuat?

1.3    Tujuan   
              Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.    Dapat mengetahui bagaimana bentuk penyusunan kerangka makalah.
2.    Dapat mengetahui bagaimana cara menulis makalah.
3.    Dapat mengetahui pengertian dari enumerasi dan bagaimana cara penggunaannya.
4.    Dapat mengetahui bagaimana cara menulis sebuah kutipan pada makalah atau karya ilmiah.
5.    Dapat mengetahui bagaimana cara menulis daftar rujukan pada makalah atau karya ilmiah.
6.    Dapat mengetahui bagaimana cara merevisi makalah atau karya ilmiah yang sudah dibuat.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Karya Ilmiah
2.1.1  Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah atau scientific paper adalah laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada beberapa jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Di Perguruan Tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti  makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

2.1.2  Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan karya ilmiah ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
a.    Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
b.    Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah menyelesaikan studinya.
c.    Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
d.    Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
e.    Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

2.1.3  Manfaat Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan karya ilmiah ini memiliki beberapa manfaat bagi penulis yaitu sebagai berikut.
a.    Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
b.    Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
c.    Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
d.    Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
e.    Memperoleh kepuasan intelektual.
f.      Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
g.    Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

2.2    Sistematika Penulisan Kerangka Makalah
              Untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah atau makalah yang uraiannya logis dan sistematis, maka kerangkanya harus logis, sistematis, dan konsisten. Berikut merupakan contoh kerangka karya ilmiah atau makalah.
JUDUL/COVER
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I    PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
B.    Perumusan Masalah
C.   Tujuan dan Manfaat Penulisan
BAB II   KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A.   Kajian Teoretis
B.    Kerangka Berpikir
C.   Metodologi Penulisan
BAB III  PEMBAHASAN (judul sesuai topik masalah yang dibahas)
A.   Deskripsi Kasus
B.    Analisis Kasus
BAB IV  KESIMPULAN
A.   Simpulan
B.    Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN 

2.3     Penulisan Makalah
            Berdasarkan uraian penyusunan kerangka makalah yang sudah diberikan di atas, penulisan makalah dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu penulisan pendahuluan, kajian teoretis, penulisan pembahasan, dan penulisan penutup. Untuk lebih memahami bagaimana cara penulisan makalah dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.
2.3.1  Penulisan Pendahuluan
            Selain untuk menarik perhatian pembaca atau peserta diskusi, penulisan pendahuluan bertujuan untuk memusatkan perhatian pembaca atau peserta diskusi kepada masalah yang akan dibahas dan menunjukan dasar pembahasan atau penganalisisannya.
            Untuk mencapai tujuan tersebut, hal-hal yang biasa ditulis atau yang diuraikan pada bagian pendahuluan makalah adalah sebagai berikut.
(1)          Fenomena yang melatarbelakangi munculnya masalah
Fenomena adalah realita atau hal yang dapat disaksikan dan dapat diterapkan serta dinilai secara ilmiah. Fenomena itu dapat diketahui penulis melalui pengamatan yang dilakukannya dan dapat pula melalui membaca sumber tertulis seperti buku, majalah, deskripsi fenomena yang diketahui melalui pengamatan (dinyatakan sebagai hasil pengamatan), fenomena yang diketahui melalui membaca sumber tertulis (deskripsi fenomena itu harus dikutip).
(2)          Pentingnya masalah
Selain mengemukakan pentingnya masalah, perlu juga diuraikan secara singkat efek negatif yang akan ditimbulkan masalah itu apabila tidak dibahas untuk mendapatkan penyelesaiannya.
(3)          Rumusan masalah
Masalah dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan. Di dalam hal perumusan ini, kebanyakan penulis mengunakan dalam bentuk pertanyaan. Hal ini dikarenakan rumusan masalah berbentuk pertanyaan dianggap lebih kuat  mengarahkan pikiran penulis agar terfokus untuk memberikan jawaban terhadap rumusan masalah selama proses penulisan pembahasan berlangsung. Jadi, hal ini dapat membantu penulis agar terhindar dari penyajian pikiran, ide, atau opini yang mengambang dalam melakukan pembahasan (pengkajian) masalah. Kata tanya yang biasa digunakan dalam perumusan masalah antara lain apakah, adakah, bagaimana, dan sebagainya.
(4)          Teori, pandangan, dan sikap
Hal ini diuraikan secara singkat jika memang penulis akan menggunakan suatu teori, pandangan atau suatu sikap sebagai landasan dalam menyoroti suatu masalah.
(5)          Penulisan istilah
Jika ada istilah khusus atau istilah yang belum dikenal secara umum, maka yang akan digunakan dalam penulisan makalah, lebih lebih dalam penulisan pembahasan ini, pengertian istilah itu harus dijelaskan secara singkat.
Panjangnya pendahuluan atau banyaknya paragraf di dalam pendahuluan bergantung pada banyaknya hal yang akan dikemukakan. Cara terbaik untuk menentukan panjangnya pendahuluan adalah dengan menetapkan banyaknya uraian masing-masing hal di atas.

2.3.2  Kajian Teoritis dan Metodelogi Penulisan
Kajian Teoretis merupakan pemaparan beberapa teori ilmiah dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu dan relevan dengan pokok masalah. Setiap teori yang dikutip harus disertai penjelasan dan komentar penulis tentang kaitan teori tersebut dangan masalah. Sedangkan pada akhir dari semua teori-teori yang dikutip, penulis harus memunculkan sebuah kesimpulan terkait dengan permasalahan.
Argumentasi penulis yang didasari pada teori-teori ilmiah yang telah dikemukakan di muka. Penulis harus menjelaskan suatu alur kerja atau saling keterkaitan antar indikator dengan permasalahan yang dibahas. Penulis dapat untuk mengungkapkannya dengan menggunakan bantuan skema atau bagan penjelasan.
Metode Penulisan dalam sebuah makalah atau karya ilmiah dapat diperlihatkan sebagai berikut.
1.        Tempat dan waktu
Dijelaskan tempat/lokasi observasi dengan menyebutkan nama perusahaan serta alamatnya, kemudian sebutkan waktu observasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh masing-masing program studi.
2.        Metode
a.     Sebutkan nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif analisis).
b.    Teknik pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi, menggunakan kuesioner).
c.     Teknik analisis data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus keuangan, atau model analisis)

2.3.3 Penulisan Pembahasan              
            Penulisan pembahasan bertujuan untuk menemukan atau memperoleh jawaban yang jelas dan yang logis terhadap masalah atau pertanyaan yang harus dijawab dalam makalah itu. Pembahasan setiap butir gagasan upaya pemberiaan jawaban terhadap masalah harus ditulis pada bagian ini. Penulisan pembahasan harus dilakukan secara sistematis.
            Oleh karena itu, bagian pembahasan ini masih dapat dibagi atas beberapa bagian atau butir pembicaran sesuai dengan keperluannya (menurut rumusan masalah) atau sesuai dengan banyaknya gagasan sebagai hasil pemecahan tema yang telah dilakukan pada waktu penyusunan kerangka makalah. Akan tetapi, uraian setiap bagian harus dapat menunjukkan hubungan yang baik dengan bagian lainnya, yang terdahulu harus dapat berfungsi sebagai dasar bagian berikutnya atau yang berikutnya sebagai klimaks bagian terdahulu. Setiap bagian harus merupakan suatu kesatuan, tetapi bukan kesatuan tertutup, melainkan kesatuan terbuka yang memberikan alternatif hubungan organik ke belakang dan ke depan.
  Di dalam pembahasan masalah, penulis harus menggunakan data yang relevan, yang bersumber dari buku-buku yang dijadikan sebagai bahan rujukan. Data itu dapat berupa fakta, ide, opini, atau pernyataan (lazim disebut kutipan). Bila diperlukan data yang diperoleh  melalui observasi, wawancara, atau penelitian di lapangan juga dapat digunakan dalam pembahasan ini.
            Tujuan penggunaan data dalam pembahasan masalah adalah untuk mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam pembahasan masalah. Selain itu, data dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan yang mendukung suatu ide dan ide itu dianggap sebagai ide atau opini milik penulis makalah.

2.3.4  Penulisan Penutup
            Penulisan penutup bertujuan untuk memberikan simpulan dan saran. Simpulan merupakan gambaran ringkas hasil pembahasan. Hal ini berarti bahwa simpulan merupakan pernyataan-pernyataan umum yang diturunkan dari uraian setiap butir pembicaraan yang terdapat pada bagian pembahasan.
            Saran merupakan permintaan yang  bertujuan untuk mengatasi atau menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hasil pembahasan. Saran adalah permintaan atau anjuran yang mungkin atau praktis dilakukan.
            Cara menulis simpulan dalam penulisan makalah dapat ditulis dengan  dua cara. Pertama, simpulan ditulis dengan menulis pernyataan-pernyataan umum yang ditarik dari setiap uraian butir pembicaraan yang terdapat pada bagian pembahasan dengan suatu sistem penomoran. Kedua, simpulan ditulis dengan merumuskan hasil pembahasan yang berkaitan dengan masalah yang digarap secara ringkas dan cermat  dalam suatu paragraf atau lebih. Pernyataan-pernyataan dalam simpulan harus objektif. Oleh karena itu, modalitas dan ajektivitas yang dapat menyebabkan kesubjektifan pernyataan seperti mungkin, pasti, barangkali, kiranya, tampaknya, sekuat-kuatnya, tinggi sekali, dan sebagainya sebaiknya dihindari.
            Saran ditulis berdasarkan simpulan yang telah dirumuskan. Hal ini berarti bahwa saran yang tidak berkaitan dengan hasil pembahasan, tidak ditulis pada bagian ini. Rumusan kalimat saran biasanya ditandai dengan penggunaan kata hendaknya,harus,sebaliknya, dan sebagainya.

2.4     Enumerasi
              Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulisan makalah. Tata cara penomoran dapat ditulis dengan bermacam-macam cara. Di bawah ini diperlihatkan contoh tata cara penomoran dalam sistematika penulisan makalah.
JUDUL
Oleh………
1.   Pendahuluan
2.   Pembahasan
3.   Penutup
JUDUL
Oleh……..
A.   Pendahuluan
B.   Pembahasan
C.   Penutup
JUDUL
Oleh……..
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP



JUDUL
Oleh……..
1.   Pendahuluan
2.   ………………….
3.   ………………….
4.   ………………….
5.   Penutup
JUDUL
Oleh……..
1.    Pendahuluan
2.    .............................
2.1  ………………….
2.2  ………………….
3.    ..………………...
4.    Penutup
JUDUL
Oleh………
A. PENDAHULUAN
B.    ……………..
C.    ……………..
D.   ……………...
E.    PENUTUP

              Penomoran butir-butir pembicaraan dalam setiap gambar sistematika makalah di atas dapat diketahui bahwa tata cara penomoran dalam penulisan makalah menyangkut penentuan tanda untuk menunjukkan urutan butir-butir pembicaraan. Tanda-tanda itu dapat berupa bermacam-macam, yaitu angka (angka arab atau angka romawi), huruf (huruf kapital dan huruf kecil), besarnya huruf kapital (harus lebih kecil dari huruf kapital yang digunakan untuk penulisan judul), dan sebagainya.
              Selain itu, tata cara penomoran itu menyangkut penentuan cara mengurai bagian pembahasan. Penulisan harus menentukan apakah butir-butir pembicaraan bagian pembahasan ditunjukkan dengan penomoran-penomoran atau ditunjukkan dengan menggunakan unsur bahasa sebagai penanda seperti kata pertama, kedua, ketiga, lebih lanjut, akhirnya, sebaliknya, dan sebagainya.

2.5     Penulisan Kutipan
Kutipan adalah fakta, ide, opini atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis maupun karya ilmiah. Ini berarti bahwa semua kutipan, baik berupa fakta, ide, opini, maupun pernyataan, yang terdapat dalam suatu karya ilmiah, bukan milik penulis itu sendiri.
Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber aslinya. Kutipan yang tidak lebih dari tiga baris diketik dua spasi dengan cara memberikan tanda petik di antara teks yang dikutip dan diberi nomor kutipan. Kutipan yang menggunakan istilah atau bahasa asing dicetak miring dan diberi nomor,  kutipan ini dapat dilihat pada contoh berikut :

Menurut Hawkins, Best dan Cooney mengemukakan pengertian sikap bahwa :“Attitude is an enduring organizational, emotional, perceptual an cognitive process with respect to some aspect environmental (Sikap adalah suatu organisasi yang bertahan lama dari motivasi, emosi, persepsi, dan proses kognitif dengan menghargai beberapa aspek lingkungan)”1.

Sedangkan kutipan lebih dari tiga baris diketik satu spasi dan ditempatkan dalam alinea tersendiri.
Sedangkan kutipan tidak langsung adalah peneliti menggambarkan suatu teori berdasarkan sumber kutipan.
Penulisan kutipan makalah digunakan dalam penulisan pendahuluan dan penulisan pembahasan. Penulisan pendahuluan biasanya digunakan untuk mengurangi fenomena, pentingnya masalah, teori atau pandangan yang digunakan, dan istilah khusus. Pada pembahasan, kutipan digunakan untuk mendukung argumen atau opini penulis dalam membahas masalah.
Ada beberapa kata tertentu dalam penulisan kutipan, antara lain menyatakan, menerangkan, mengemukakan, berpendapat, melaporkan, menyarankan, dan sebagainya. Apabila penulis menilai bahwa kutipan itu merupakan suatu pernyataan penulis sumber buku, maka kata yang digunakan adalah menyatakan. Kata menerangkan dan mengemukakan biasa dugunakan apabila kutipan itu merupakan ekspositoris. Bila kutipan itu dinilai sebagai opini penulis sumber buku, kata berpendapat dapat digunakan. Jika kutipan itu hasil penelitian yang dilaporkan peneliti, kata melaporkan dapat digunakan. Kemudian, kata menyarankan, dogunakan apabila kutipan itu merupakan saran dari penulisnya. Untuk memperjelas informasi di atas, berikut ini diberikan contoh penulisan kutipan.
a)         Danim (2006:139) menyatakan, “kemampuaan sekolah dibidang penganggaran hanya salah satu aspek dari persoalan manajemen pendidikan dan pelatihan kita, terrmasuk kegiatan penelitian dan pengembangan.”
b)        Jefkins (1996) berpendapat, “surat kabar tidak harus mewakili kelas, polotik, agama, etnis dan bahasa akan tetapi majalah biasanya mewakili tiap-tiap minat khusu tertentu.”
Apabila penulis sebuah sumber kutipan dua orang, kedua nama keluarga penulis ikut sebagai tanda. Akan tetapi, jika penulisnya lebih dari dua orang yang ikut sebagai tanda kutipan, hanya nama keluarga penulis pertama dengan diikuti singkatan dkk, yang kepanjangannya dan kawan-kawan. Perhatikan contoh dibawah ini.
a)         Jones dan Salesbury (1989:25) menyatakan, “kebutuhan dan harapan masyarakant akan mutu pelayanan pendidikan yang baik tampaknya menjadi factor pemicu utama inovasi manajemen pendidikan.”
b)        Saylor, dkk (1981:98) menyatakan, “pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditembuh merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan.”
Penulisan sumber kutipan yang dicantumkan dalam teks dapat dibagi atas dua bentuk, yakni bentuk integral dan nonintegral. Penulisan sumber kutipan dikatakan berbentuk integral apabila penulis yang pendapat atau idenya dikutip menyatu dengan teks. Sedangkan penulisan sumber kutipan yang berbentuk non integral adalah penulisan kutipan yang penulisannya tidak menyatu dengan teksnya. Perhatikanlah contoh yang di bawah ini.
1.        Kutipan integral
a)         Effendy (1997:32) menyatakan, “strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan managemen untuk mencapai suatu tujuan.”
b)        Strategi diiartikan Effendy (1996) dengan perencanaan dan managemen untuk mecapai suatu tujuan.
2.        Kutipan nonintegral
a)         Di dalam suatu komunitas, pelanggaran terhadap cita rasa yang baik dapat membangkitkan emosi yang lebih besar dibandingkan suatu pelanggaran terhadap kecerdasan (Rivers dan Mathewa, (1994:90)).
b)        Usaha periklanan bisa ditunjang oleh kegiatan humas (Jefkins, 1996)

Konsistensi penulisan kutipan dalam penulisan sebuah makalah harus diwujudkan. Oleh karena itu, dalam rangka penulisan sebuah makalah penulis harus menetapkan salah satu ketentuan untuk ditaati di antara dua ketentuan berikut.
1)        Kalau nomor halaman buku rujukan ( buku acuan ) ikut dijadikan sebagai tanda kutipan, maka setiap kali menulis kutipan mulai dari awal sampai akhir proses penulisan makalah nomor halaman buku rujukan tetap dujadikan sebagai salah satu tanda.
2)        Kalau nomor halaman buku rujukan ( buku acuan ) tidak  ikut dijadikan sebagai tanda kutipan, maka setiap kali menulis kutipan mulai dari awal sampai akhir proses penulisan makalah nomor halaman buku rujukan tetap dujadikan sebagai salah satu tanda. Jadi cukup nama kelurga pengarang dan tahun terbit rujukan sebagai tanda.

2.6     Penulisan Daftar Rujukan dan Pustaka
              Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis, tempat sejumlah rujukan didaftarkan, yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah itu mempunyai konsep yang berbeda. Daftar pustaka (bibliografi) adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung (tidak dikutip). Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis.
Di dalam penulisan makalah, termasuk penulisan artikel ilmiah, rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi sumber kutipan.  Oleh karena itu, bagian makalah yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah rujukan, lebih tepat diberi nama daftar rujukan.
            Cara menulis daftar rujukan adalah sebagai berikut.
1)      Nama penulis ditulis tanpa gelar.
2)      Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk buku.
3)      Buku-buku rujukan didaftarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut.
4)      Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut.
a)         Nama penulis (tanpa gelar). Tahun terbit. Judul buku. Nama kota tempat penerbitan: Nama penerbit. Dalam hal ini, judul buku harus digaris bawahi atau dicetak dengan miring.
b)        Penulisan nama keluarga mendahului penulisan nama diri penulis dan dipisahkan dengan tanda koma.
c)         Apabila buku ini ditulis oleh dua orang penulis, disisipkan kata dan diantara dikedua nama penulis.
d)        Apabila buku ini ditulis lebih dari dua orang yang ditulis hanya nama penulis pertama dengan menambahkan singkatan dkk, dibelakangnya.
Untuk menjelaskan petunjuk itu, berikut ini diberikan contoh penulisan daftar rujukan.

DAFTAR RUJUKAN
Birn, R. 1993. Effective Use of Market Reasearch. London: Kogan Page.
Roman, K. dan Maas, Jane. 1992. The New How to Advertise. London: Kogan Page.
Webb, J.R. 1993. Understanding & Designing Marketing Research. London: Harcourt Brave Jovanich.

Setelah kita memahami apa itu rujukan, sekarang akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan daftar pustaka. Berikut akan dijelaskan mengenai bagaimana menulis daftar pustaka. Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
1.    Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya (tempat, penerbit dan tahun)
2.    Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga huruf kedua dan seterusnya.
3.    Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua spasi.
4.    Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.
5.    Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya. Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu dibalik.
6.    Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya (tidak diindeks).
7.    Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun).
8.    Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14 ketukan
9.    Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar.
11. Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah yang diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama majalah/korannya yang menerbitkan.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan  contoh penulisan daftar pustaka.
1)        Buku
a.    Satu Pengarang
Turabian, Kate L. 1980. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations. Chicago: University of Chicago Press.
b.    Dua Pengarang
Kennedy, Ralph Dale dan Stewart Y. McMullen. 1973. Financial Statement: Form, Análisis and Interpretation. Petaling Jaya: Irwin Book Company.
              c.    Tiga Pengarang
Jahoda, Marie, Morton Deutsch, dan Stuart W. Cook. 1951. Research Methods in Social Relation. New Cork: Dryden Press.

              d.    Lebih Dari Tiga Pengarang
Selltiz, Claire, et al. 1959. Research Methods in Social Relations. New Cork: Holt, Rinehart & Winston.
                    e.    Tanpa Pengarang
Author’s Guide. Englewood, Cliffs, N.J.: Prentice Hall. Inc., 1975.
Scientific Method in Business. Collage Park: University of Maryland, 1973.
2)        Buku Berjilid/Berseri
Edwards, James D., et al. 1967. Accounting: A Programmed Text. Vol. I. Homewood, Illinois: Richards D. Irwin, Inc.
Suhardi Sigit. 1968. Azas-Azas Accounting. Bagian Pertama. Yogyakarta: Fa. Sarjana.
3)        Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan
Booth, Anne, dan Meter McCawley. 1982. Ekonomi Orde Baru. Suntingan Sujarwadi. Jakarta: LP3ES.
4)        Buku Dengan Edisi Bukan Edisi Pertama
Djarwanto Ps. 1985. Statistik Nonparametrik. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
5)        Jurnal/Penerbitan
Rahardjo, M. Dawam. “Dunia Bisnis di Persimpangan Jalan”, Prisma. Juli 1983, 7, hal. 1-12.
6)        Artikel dalam Eksiklopedia
Banta, Richard E. “New Harmony”,Encyclopedia Britanica (1968 ed.), vol. 16, p. 305
Morris, Edward Parmelle. “The Latin Language”, The Encyclopedia Americana(1936 ed.), vol. 17, pp. 47 – 48.
7)        Internet
Spiszer, John M. Leadership and Combat Motivation: The Critical Task. 1999.

2.7     Revisi
            Jika konsep karya ilmiah sudah selesai, maka konsep perlu dibaca kembali. Mungkin konsep itu perlu direvisi, dikurangi atau kalau perlu diperluas. Sebenarnya revisi ini sudah juga dilakukan pada tahap penulisan langsung. Namun, setelah konsep tulisan selesai ditulis, revisi secara menyeluruh dilakukan sebelum ditulis atau diketik kembali.
            Oleh karena itu, pada tahap ini penulis meneliti konsep atau naskah karya ilmiahnya secara menyeluruh tentang sistematika, ejaan, penggunaan bahasa (pemilihan kata, kalimat, dan paragraf), kutipan rujukan, dan sebagainya. Jika semuanya telah memenuhi persyaratan, sudah selesailah karya ilmiah itu. Jika karya ilmiah itu jenis makalah, maka konsepnya sudah dapat diketik dan diajukan agar dapat dipublikasikan melalui media cetak, seminar, konvensi, diskusi panel dan sebagainya.
           






BAB III
PENUTUP

3.1    Simpulan
Makalah memiliki tiga bagian penting, yaitu penulisan pendahuluan, penulisan pembahasan dan penulisan penutup.
Enumerasi merupakan tata cara penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulisan makalah.
Penulisan kutipan biasanya digunakan dalam penulisan pendahuluan dan pembahasan. Ada beberapa kata tertentu sering digunakan dalam penulisan kutipan, antara lain menyatakan, menerangkan, mengemukakan, berpendapat, melaporkan, menyarankan, dan sebagainya. Penulisan sumber kutipan yang dicantumkan dalam teks dapat dibagi atas dua bentuk, yakni bentuk integral dan nonintegral.
Revisi merupakan tahap perbaikan karya ilmiah setelah karya ilmiah tersebut selesai, pada tahap ini penulis kembali meneliti konsep atau naskah karya ilmiahnya secara menyeluruh tentang sistematika, ejaan, penggunaan bahasa, kutipan rujukan, dan sebagainya. Jika semuanya telah memenuhi persyaratan penulisan karya ilmiah, maka selesailah karya ilmiah tersebut.


3.2    SARAN
Di dalam penyusunan makalah ini mungkin ada banyak hal yang kurang berkenan di hati pembaca. Jadi untuk menyempurnakan makalah ini, penulis mohon kepada pembaca untuk sudi kiranya memberikan kritik maupun saran yang dapat membangun dan memberikan arahan yang lebih baik untuk perbaikan makalah ini ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Barus, S., dkk. 2013. Bahasa Indonesia Pengembang Kepribadian. Medan: Penerbit Universitas Negeri Medan.
Indriati, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jafar, Apep. 2013. “Sistematika Penulisan Karya Ilmiah” dalam http://apepjafar.blogspot.com/2013/01/sistematika-penulisan-karya-ilmiah_4.html. (Diakses pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2013 pukul 14.40)
Kosasih, E. dkk. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta Timur: Penerbit Nobel Edumedia.
Napitupulu, D. 2000. Pemakaian Diksi Dalam Karya Ilmiah. Medan: Penerbit Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Medan.
Wardani, I.G.A.K., dkk. 2008. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah. (Diakses pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2013 pukul 14.37 WIB)





0 comments:

Post a Comment